Chika Nakamura antara Tinju Dan Islam

Ketika Mendengar nama Chika Nakamura pasti kita terbayang akan Sesosok wanita berdarah jepang bertubuh kekar dan mempunyai profesi layaknya lelaki yaitu seorang petinju professional.


Lahir di sebuah kota di jepang tepat nya di provinsi Nara , chika nakamura di besarkan dalam satu keluarga kecil yang religius, pada mula memulai karir bertinju chika nakamura tidak pernah mendapatkan restu dari orang tuanya di karenakan profesi tersebut identik dengan kekerasan dan tidak menjanjikan dari segi pendapatan.

 
Chika Nakamura

Profesi bertinju yang digeluti tersebut sangat minoritas di tekuni oleh para wanita di jepang, dan juga tidak pernah mendapat dukungan dari keluarga namun dia tetap berkarir sebagai petinju professional. dan mengantarkannya hijrah ke amerika di usianya yang ke 19 tahun untuk melanjutkan karirnya sebagai seorang petinju professional  dan memulai karir pertamanya  Gleason's Boxing Gym yang berada di Brooklyn, New York.

 Dan pada tahun 2003 baru ia menjadi petinju professional dalam kategori kelas ringan. Dan tercatat sebagai petinju peringkat 10 wanita versi Wiba dengan catatan rekor 5 pertandingan tak terkalahkan sehingga pada tahun 2007 memperoleh gelar New York State Golden Gloves.


Di waktu sela bertanding dia juga menyempatkan waktu untuk melatih calon calon petinju wanita amerika.


Ketika karirnya tinju profesionalnya berada di puncak kegemilangan lantas membuat hubungan dengan orangtunya di jepang menjadi jauh dan tidak ada komunikasi sama sekali, dan pada saat itu pula hadir sesosok Ortiz dan Maria menjadi pelipur lara sebagai kerinduan terhadap orang tua.


Ortiz sesosok orang tua angkat chika merupakan orang kelima dalam perjalanan karir tinju, di samping itu Ortiz sebelum menapaki karir kepelatihan dia pernah menjadi petinju  besar dan pernah merasakan gelar tinju dunia sebanyak tiga kali yang di kenal dengan gaya serangan yang unik.


Perkenalan chika dengan islam bermula ketika sesosok Ortiz yang menjadi pelatih dan keluarga baru chika mengajarkan pengetahuan tentang kesederhanaan dan makna kehidupan, bukan hanya itu , dia juga mengajarkan tentang makna berjuang dalam dunia di atas ring, dan perkataan yang selalu diingat oleh chika “tinju bukanlah satu tujuan hidup yang menjanjikan ketika kita mampu kita akan di butuhkan “


Dia berharap suatu saat nanti bisa menabdikan dirinya dalam kehidupan social masyarakat. Dan sejak itu pula dia memutuskan untuk memilih jalan hidup sebagai seorang mahasiswa jurusan bahasa inggris di sekolah tinggi dan mengurangi aktivitas dalam dunia tinju.


Pada akhirnya wanita Oriental Jepang 32 tahun tersebut memutuskan menjadi muallaf sehari sebelum masuk bulan ramdhan 1431 H dan banyak menghabiskan waktunya di masjid pusat kota manhattan untuk belajar kajian islam serta mendalami kitab suci Alquran.


Perubahan dalam kehidupan chika mulai terlihat ketika dia selalu menggunakan busana muslimah yang menutupi aurat seperti terlihat pada wanita muslim lainnya dan terlihat sangat berbeda jauh ketika menjadi petinju professional, ia telah memilih islam sebagai jalan hidup dan semoga hidayah Allah dapat terjadi pada siapa yang dikehendakinya. wassalam 

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Chika Nakamura antara Tinju Dan Islam"

Posting Komentar